Dicky Susilo Adi

sit back, and fasten your seatbelt

Dicky Susilo Adi On Selasa, 25 Mei 2010




inilah yang disebut drifting terbaik, kenapaa..??? sebab si orang yang nyetir itutuh bisa tetep ngendaliin mobilnya biar tetep stabil walaupun udah hampir spin gitu (klo gue sih, udah pasti bakalan spin, hehehe)

Dicky Susilo Adi On Senin, 24 Mei 2010



Harus diakui perkembangan drifting di Indonesia cukup lamban. Jangan bandingkan dengan Jepang, US, dengan Malaysia pun kita kalah. Malaysia sudah menggelar kompetisi D1Gp seri Malaysia empat kali sejak 2006. Selain itu Stardrift Challenge, MMU Drift Attack dan Toyo Tires Asia Pacisic Drift Open juga pernah digelar di sana. Bahkan sudah mengirim juara D1GP seri Malaysia Teungku Djan Ley ke All Star D1GP di Irwindale SpeedArena, US.

Kalau sola antusiasme sih kayaknya Indonesia ga kalah, seperti minat mengkonsumsi soal D1Gp seperti dalam lansiran DVD Video Option, walau banyak bajakannya. Yang membuat sulit berkembang adalah mahalnya mobil gerak roda belakang di sini.
Jangan bayangkan Nissan Silvia atau Mazda RX-7, Toyota Trueno atau Levin AE86 yang tergolong entry buat drifter saja harga standar Rp 50-70 juta. Carinya pun setengah mati karena udah ga diproduksi. Modifikasi pun butuh modal besar. Drifting ga cuma modal LSD saja, butuh mesin yang kuat dan bertenaga.

Mobil Drifting

FR (front engine, rear-wheel drive) memang paling cocok buat drifting. Soalnya mobil jenis ini tenaga untuk sliding selalu disalurka roda belakang, sedang dua roda depan untuk mengontrol drift. Sedang kalau kamu pake mobil gerak roda depan atau FF (front engine, front-wheel-drive) tenaga dan kontrol yang ada di depan bakal membuat kamu susah menaklukkan beberapa tikungan sekaligus.

Mobil paling populer buat drifting adalah Toyota AE86 alias Hachi-Roku (86) karena dibekali mesin 4AG 130 dk yang dapat dimodif dengan mudah, murah dan tahan banting. Nissan Silvia (S13, S14, S15) dan 180SX (sil-eighty) juga bisa menjadi pilihan karena murah dan punya mesin bengis (SR20DE/T). Cuma mobil-mobil bakalan susah dicari di showroom karena sudah tidak diproduksi.

Solusinya kamu nisa pake mobil gerak roda belakang seperti Toyota Corolla atau Datsun Stanza karena dulu sempat beredar di Indonesia. Harganya pun murah

Dicky Susilo Adi On Selasa, 18 Mei 2010


Pertama dan terpenting, drifting adalah hiburan. Di tingkat profesional, drifting merupakan sebuah hobi yang menjanjikan. Drifting adalah sebuah seni ketrampilan teknik menyetir dengan kecepatan tinggi dibarengi dengan kontrol mobil dan nama cabang olahraga balap mobil yang memperlombakan pemakaian teknik tersebut. Dalam kompetisi, pengemudi berusaha untuk membuat agar mobilnya berada dalam posisi miring dan meluncur selama mungkin.

Drifting tumbuh di Jepang sekitar pertengahan 1960-an, dipelopori kalangan motorsport underground yang disebut rolling zuku. Mereka mempraktekkan tekhnik opposite-lock dari reli ini di pegunungan (touge) yang berkelok-kelok dan beraspal licin di wilayah Rokkosan, Hakone, Irohazaka, dan Nagano.

Para samurai touge ini kemudian membawa aksi nekat mereka di perkotaan Jepang. Mereka biasanya ngedrift di jalanan, dok pelabuhan, lapangan parkir tertutup dan di sirkuit setiap weekend. Penggemar drift pun kian banyak dan kompetisi-kompetisi (ikaten) pun mulai banyak digelar di Jepang yang diorganiasi ole Video-OPTION.

Tahun 2001 Daijiro Inada (pendiri Option Magazine dan Tokyo Auto Salon) bersama Keiici 'Dorikin' (raja drifting) Tsuchiya seorang pembalap turing dan dijuluki 'Bapak Drifting Profesional' membuat seri kompetisi drifting profesional (D1 Grand Prix).

Bagi pengemar drifting di Tanah Air, bila susah mencari wadah untuk berkumpul dengan teman-teman sehobi, gabung saja dengan komunitas Indonesian Drifting Community (IDC)

Teknik difting dilakukan dengan cara menginjak gas sampe pol begitu mau dekat tikungan injak rem sambil tarik handbrake kenceng-kenceng terus lakukan countersteer sambil mainkan gas & kopling-nya agar mesin nggak mati. Banyak sih cara lainnya coba kamu cari video bmi tentang drifting lesson by Tsuchiya ada tuh caranya lengkap, kamu bisa cari di youtube.

Banyak orang awam mengira drifting dan slalom adalah sama, ternyata berbeda. Perbedaannya adalah kalau slalom itu cenderung pendek-pendek dan yang menjadi penilaian adalah catatan waktu tercepat, sementara drifting yang dilihat adalah keindahan gerakan mobil pada saat nge-drift dan biasanya drifting dilakukan di sirkuit atau trex yang luas/besar dan panjang.

Spesifikasi mobilnya juga berbeda antara drifting dan salalom. Kalo Mobil di Indonesia yang cocok buat nge-drift adalah mobil dengan penggerak roda belakang seperti Pick Up, Corola Dx, Mark 2, Lancer Sl lama, Nissan Cefiro, BMW, Mercy dll. Selain itu gardannya dipasang LSD (Limited Slip Differential) biar bisa ngesot eh ngepot tuh. Kalo pun gak mau pasang LSD bisa aja dengan cara me-lock diferensialnya tapi umur diferensial jadi pendek tentunya, selain itu rem, anti rol kit, ban, mesin dan suspensi harus dimodifikasi juga. Namun bagi mereka yang telah terbiasa melakukan drifting, mudah untuk terjun ke slalom.

1

Dicky Susilo Adi On Rabu, 28 April 2010

first blog... enjoy it.....

Game...

kegiatan...